Kamis, 25 November 2010

BASRIEF ARIEF,SANG JAKSA AGUNG BARU,BIOGRAFI SINGKATNYA


Basrief Arief lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan pada tanggal 23 Januari 1947. Ia adalah alumni Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran (Unpad) dan Fakultas Hukum Universitas Andalas.

Setelah menyelesaikan studi pada Sekolah Hakim Dan Jaksa di Palembang tahun 1967 kemudian mengabdikan diri pada jajaran Kejaksaan Agung RI.

Pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Belawan, Sumatera Utara. Kemudian menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong,Jawa Barat, Kepala Kejari Jakarta Pusat.

Kemudian menjadi Asisten Pidum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Staf Ahli Kejaksaan Agung R.I, Kepala Biro Umum, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Nama Basrief tahun 2000 sering muncul karena menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Kejaksaan Agung (Kejagung). Karir Basrief makin moncer tatkala dipercaya menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel).

Ketika menjabat Jamintel, Basrief juga menjabat Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi atau Tim Pemburu Koruptor.

Ketika Jaksa Agung dijabat Abdurahman Saleh, Basrief dipercaya menjadi Wakil Jaksa Agung pada tahun 2005 hingga pensiun Februari 2007.

Saat ini Basrief menjabat sebagai Ketua Presidium Keluarga Besar Purna Adhyaksa (KBPA) dan Senior Managing Partners pada Kantor Konsultan Hukum Dan Investasi SH dan rekan.

Tahun 2007 saat pendaftaran calon pimpinan KPK, Basrief menolak untuk mendaftarkan diri di KPK.
Aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Juntho menilai, sepak terjang Basrief dalam pemberantasan korupsi kurang begitu terlihat. Meski mantan Wakil Jaksa Agung itu tercatat sebagai tim pemburu koruptor, track record-nya kurang menggigit.

"Saya nggak liat yang luar biasa. Basrief udah kenal di tim pemburu koruptor, tapi nggak banyak koruptor yang ditangkap," katanya saat dihubungi okezone,
Di era kepemimpinan Basrief, Tim Pemburu Koruptor ini berhasil menangkap bekas Direktur Bank Sertivia David Nusa Wijaya yang merupakan terpidana kasus korupsi dana BLBI senilai Rp 1,3 triliun. Basrief digantikan oleh Arifin Mochtar pada 2007 karena telah memasuki masa pensiun.Setelah masa pensiunnya, Basrief disebut-sebut pantas menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun pada tahun 2007, Basrief mengaku tidak tertarik dengan jabatan itu.

"Mungkin ada yang lebih baik dari saya, lebih dfresh. Lagian saya kan sudah sepuh," kilah alumni Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran dan Fakultas Hukum Universitas Andalas itu saat berbincang dengan detikcom kala itu. Basrief hanya terkekeh saat membicarakan soal dukungan publik untuknya itu.

Lulusan Sekolah Hakim Dan Jaksa di Palembang tahun 1967 itu akhirnya bergabung dalam Panitia Seleksi Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) pada 2010. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuknya dengan Keppres No 6/2010 dalam panitia yang diketuai oleh Menkum HAM Patrialis Akbar.

Kabar SBY akan menunjuknya sebagai Jaksa Agung awal pekan ini. Saat dikontak detikcom pukul 18.00 WIB tadi, Basrief enggan berbicara mengenai kansnya sebagai kandidat Jaksa Agung. "Tunggulah, kan belum jelas," elaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar